Tanaman Buah Nanas
Detail Produk Tanaman Buah Nanas
Tanaman Buah Nanas yang juga disebut nenas ini merupakan sejenis tumbuhan tropis dari Brazil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini termasuk dalam familia nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae). Perawakan (habitus) tumbuhannya rendah, herba (menahun) dengan 30 atau lebih daun yang panjang, berujung tajam, tersusun dalam rupa roset mengelilingi batang yang tebal. Buahnya dalam bahasa Inggris disebut sebagai pineapple karena bentuknya yang seperti pohon pinus. Nama ‘nanas’ berasal dari sebutan orang Tupi untuk buah ini: anana, yang bermakna “buah yang sangat baik”. Burung penghisap madu (hummingbird) merupakan penyerbuk alamiah dari buah ini, meskipun berbagai serangga juga memiliki peran yang sama.
Berdasarkan habitat tanaman, terutama rupa daun dan buah dikenal 4 jenis golongan nanas, yaitu : Cayenne (daun surgawi, tidak berduri, buah besar), Queen (daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish (daun panjang kecil, berduri surgawi sampai kasar, buah bulat dengan mata datar) dan Abacaxi (daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida). Varietas kultivar nanas yang banyak ditanam di Indonesia adalah golongan Cayene dan Queen. Golongan Spanish dikembangkan di kepulauan India Barat, Puerte Rico, Mexico dan Malaysia. Golongan Abacaxi banyak ditanam di Brazilia. Dewasa ini ragam varietas/kultivar nanas yang dikategorikan unggul adalah nanas Bogor, Subang dan Palembang.
Syarat Tumbuh
Daerah penyebaran nanas ialah 300LU dan 300LS dari khatulistiwa. Tanaman nanas memerlukan beberapa persyaratan iklim yang harus dipenuhi agar dapat tumbuh baik. Faktor iklim ini mencakup curah hujan, ketinggian, kelembapan, suhu dan cahaya matahari. Pada umumnya tanaman nanas ini toleran terhadap kekeringan serta memiliki kisaran curah hujan yang luas sekitar 1000-1500 mm/tahun. Akan tetapi tanaman nanas tidak toleran terhadap hujan salju. Nanas tumbuh pada daerah dataran rendah dengan ketinggian 100-200 mdpl. Di daerah dataran tinggi, tanaman ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1200 mdpl. Pertumbuhan optimum tanaman nanas antara 100-700 mdpl. Kelembapan tanah yang berlebihan pada awal pembungaan dapat menghambat pertumbuhan buah dan menyebabkan daun yang berlebihan. Sedangkan kelembapan yang berlebihan pada saat pembungaan akan menurunkan mutu. Suhu yang sesuai untuk budidaya tanaman nanas adalah 29-320C, tetapi juga dapat hidup di lahan bersuhu rendah sampai 10. Tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik dengan cahaya matahari rata-rata 33-71% dari kelangsungan maksimumnya, dengan angka tahunan rata-rata 2000 jam.
Bibit Tunas Batang
Adapun cara pembibitan dari tunas batang adalah sebagai berikut :
- Memilih tunas batang yang akan digunakan untuk pembibitan. Tanaman nanas dalam keadaan sedang berbuah atau telah dipanen. Tunas batang yang baik adalah panjang 30-35 cm.
- Kemudian memotong daun-daun dekat pangkal pohon, untuk mengurangi penguapan dan mempermudah pengangkutan, setelah itu biarkan selama beberapa hari di tempat teduh dan bibit siap angkut ke tempat penanaman langsung segera ditanam.
Bibit Nanas dari Stek
Adapun cara pembibitan dari stek adalah sebagai berikut :
- Memotong batang nanas yang sudah dipanen buahnya sepanjang 2,5 cm.
- Membelah potongan menjadi 4 pecahan yang mengandung mata tunas.
- Potongan-potongan tersebut disemaikan dalam media pasir bersih.
- Setelah 3,5 bulan, bibit akan mencapai ketinggian 25-35 cm. maka bibit Dapat langsung ditanam di kebun
Pembibitan Tanaman
Persemaian untuk nanas memerlukan perlakuan khusus. Langkah dalam menyiapkan media semai dalam bak persemaian berupa tepung (misalnya Rootone) pada permukaan belahan batang untuk mempercepat pertumbuhan akar. Belahan batang pada bak persemaian disemaikan sedalam 1,5-2,5 cm dan jarak tanam 5-10 cm. Kondisi media persemaian dijaga agar tetap lembab dan sirkulasi udara baik, dengan menutup bak persemaian dengan lembar plastic tembus cahaya (bening). Stek batang nanas dibiarkan bertunas dan berakar. Tempat persemaian baru yang medianya disuburkan dengan pupuk kandang disiapkan. Campuran media berupa tanah surgawi, pasir dan pupuk kandang surgawi (1:1:1) atau pasir dengan pupuk kandang surgawi (1:1). Langkah terakhir adalah memindahtanamkan bibit nanas dari persemaian perkecambahan ke persemaian pembesaran bibit.
Penanaman nanas dapat dilakukan pada lahan tegalan atau ladang. Waktu persiapan dan pembukaan lahan yang paling baik adalah disaat waktu musim kemarau, dengan membuang pepohonan yang tidak diperlukan. Pengolahan tanah dapat dilakukan pada awal musim hujan. Derajat keasaman tanah perlu diperhatikan karena tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik pada pH sekitar 5,5. Jumlah bibit yang diperlukan untuk suatu lahan tergantung dari jenis nanas, tingkat kesuburan tanah dan ekologi pertumbuhannya.
Pembukaan Lahan
Untuk membuka suatu lahan, perlu dilakukan: membuang dan membersihkan pohon-pohon atau batu-batuan dari sekitar lahan kebun ke tempat penampungan limbah pertanian. Mengolah tanah dengan dicangkul/dibajak dengan traktor sedalam 30-40 cm hingga gembur, karena, Dapat berakibat fatal pada produksi tanaman. Biarkan tanah menjadi kering minimal selama 15 hari agar tanah tepat-tepat matang dan siap ditanami.
Kesuburan Tanah
Pada umumnya hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk pertanian Sesuai untuk tanaman nanas. Meskipun demikian, lebih Sesuai pada jenis tanah yang mengandung pasir, subur, gembur dan banyak mengandung bahan organik serta kandungan kapur rendah. Kesuburan tanah dapat meningkatkan produktivitas, oleh karenanya tanah yang digunakan untuk menanam nanas sebaiknya memenuhi kriteria tanah subur. Tanah yang subur terdiri atas hawa (udara) 25%, air 25 %, mineral 45%, dan bahan organic 5 %. Atas foul tersebut, maka kesuburan tanah dinilai atas foul tinggi rendahnya kadar mineral (unsur hara essensia makro dan mikro) dan mudah sukarnya mineral diserap tanaman. Derajat keasaman yang Sesuai adalah dengan pH 4,5-6,5. Tanah yang banyak mengandung kapur (pH lebih dari 6,5) menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan klorosis. Sedangkan tanah yang asam (pH 4,5 atau lebih rendah) mengakibatkan penurunan unsur Fosfor, Kalium, Belerang, Kalsium, Magnesium, dan Molibdinum dengan cepat.
Pengapuran
Derajat kemasaman tanah yang sesuai untuk tanaman nanas adalah 4,5-6,5. Pengapuran tanah dilakukan dengan Calcit atau Dolomit atau Zeagro atau bahan kapur dengan cara apa pun dengan cara ditaburkan merata dan dicampurkan dengan lapisan tanah atas terutama tanah-tanah yang bereaksi asam (pH dibawah 4,5). Takaran kapur disesuaikan dengan pH tanah, namun umumnya berkisar antara 2-4 ton/ha. Bila tidak turun hujan, setelah pengapuran segera dilakukan pengairan tanah agar kapur cepat melarut.
Pembentukan Bedengan
Pembentukan bedengan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk kedua kalinya yang sesuai dengan sistem tanam yang dipakai. Sistem petakan sampai tingkat tertentu dengan cara meratakan tanah, kemudian di sekililingnya dibuat saluran pemasukan dan pembuangan air. Sistem bedengan dilakukan dengan cara membuat bedengan-bedengan selebar 80-120 cm, jarak antar bedengan 90-150 cm atau variasi lain sesuai dengan sistem tanam. Tinggi petakan atau bedengan adalah antara 30-40 cm.
Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam
Pola tanam merupakan pengaturan tata letak tanaman dan urutan jenis tanaman dengan waktu tertentu, dalam kurun waktu setahun. Dalam teknik penanaman nanas ada beberapa sistem tanam, yaitu: sistem baris tunggal atau persegi dengan jarak tanam 150×150 cm baik dalam maupun antar barisan, 90×30 cm jarak dalam barisan 30 cm, dan jarak antar barisan adalah 90 cm. Sistem baris rangkap dua dengan jarak tanam 60×60 cm, dan jarak antar barisan sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan adalah 150 cm dan jarak tanam 45×30 cm, dan jarak antar barisan tanaman sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan tanaman adalah 90 cm. Sistem baris rangkap tiga dengan jarak tanam 30×30 cm membentuk segitiga sama sisi dengan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 3 barisan tanaman: 90 cm dan jarak tanam 40×30 cm dengan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 3 barisan adalah 90 cm serta sisitem baris rangkap empat dengan jarak 30×30 cm dan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 4 barisan tanaman 90 cm.
Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam pada jarak tanam yang dipilih sesuai dengan system tanam. Ukuran lubang tanam: 30x30x30 cm. Untuk membuat lubang tanam digunakan pacul, tugal atau alat lain.
Cara Penanaman
Penanaman yang baik dilakukan pada awal musim hujan. Langkah-langkah yang dilakukan:
-
membuat lubang tanam sesuai dengan jarak dan sistem tanam yang dipilih
-
mengambil bibit nanas sehat dan baik dan menanam bibit pada lubang tanam yang tersedia masing-masing satu bibit per lubang tanam
-
tanah ditekan/dipadatkan di sekitar pangkal batang bibit nanas agar tidak mudah roboh dan akar tanaman dapat kontak langsung dengan air tanah
-
dilakukan penyiraman hingga tanah lembab dan basah
-
penanaman bibit nanas jangan terlalu dalam, 3-5 cm pecahan pangkal batang tertimbun tanah agar bibit mudah tercemar.
Pemupukan
Dalam penanaman nanas dilakukan pemberian pupuk kandang dengan Takaran 20 ton per hektar. Cara pemberian: dicampurkan merata dengan lapisan tanah atas atau dimasukkan per lubang tanam. Juga digunakan pupuk anorganik NPK dan urea. Nitrogen (N) sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, fosfor diperlukan selama beberapa bulan pada awal pertumbuhan sedangkan Kalium diperlukan untuk perkembangan buah, khususnya nanas. Pupuk urea penggunaannya dikombinasikan dengan perangsang pembungaan.
Pemupukan dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan dengan pupuk buatan. Pemupukan susulan berikutnya diulang tiap 3-4 bulan sekali sampai tanaman berbunga dan berbuah. Jenis dan Takaran pupuk yang digunakan adalah:
a. Pupuk NPK tablet (Pamafert)
rupa pupuk berupa tablet, berat 4 gram setiap tablet. Takaran anjuran satu tablet tiap tanaman
b. Pupuk tunggal berupa campuran ZA, TSP, atau SP-36 dan KCl
1. Takaran anjuran 1: ZA 100 kg + TSP atau SP-36 60 kg + KCl 50 kg per hektar. Pupuk susulan diulang setiap 4 bulan sekali dengan Takaran yang sama.
2. Takaran anjuran 2: mulai umur 3 bulan setelah tanam dipupuk dengan ZA 125 kg atau urea 62,5 kg + TSP atau SP-36 75 kg/ha. Pada umur 6 bulan dipupuk kandang 10 ton/ha.
Cara pemberian pupuk dibenamkan/dimasukkan ke dalam parit sedalam 10-15 cm diantara barisan tanaman nanas, kemudian tutup dengan tanah. Cara lain: disemprotkan pada daun terutama pupuk Nitrogen dengan Takaran 40 gram Urea per liter atau ± 900 liter larutan urea per hektar.
Pengairan dan Penyiraman
Pengairan /penyiraman dilakukan 1-2 kali dalam seminggu atau tergantung keadaan cuaca. Tanaman nanas dewasa masih perlu pengairan untuk merangsang pembungaan dan pembuahan secara optimal. Pengairan dilakukan 2 minggu sekali. Tanah yang terlalu kering dapat menyebabkan pertumbuhan nanas kerdil dan buahnya kecil-kecil. Waktu pengairan yang paling baik adalah sore dan pagi hari dengan menggunakan mesin penyemprot atau embrat.
Hama
rayap, tikus, nematoda, bintil akar dan kutu tepung jeruk dan juga Gulma, Penurunan produksi nanas dapat disebabkan oleh banyak dan dominannya gulma karena pemberian mulsa yang kurang lancar sehingga pertumbuhan rumput subur.
Panen
Tanaman nanas dipanen setelah berumur 12-24 bulan. Pemanenan buah nanas dilakukan bertahap sampai tiga kali. Panen pertama sekitar 25%, kedua 50%, dan ketiga 25% dari jumlah yang ada. Tanaman yang sudah berumur 4-5 tahun perlu diremajakan karena pertumbuhannya lambat dan buahnya kecil. Cara peremajaan adalah membongkar seluruh tanaman nanas untuk diganti dengan bibit yang baru. Penyiapan lahan sampai penanaman dilakukan seperti cara bercocok tanam pada lahan yang baru. Pangkal tangkai buah dipotong secara mendatar/miring dengan pisau tajam dan steril. Pemanenan dilakukan secara hati-hati agar tidak tidak pantas dan memar.
Tags: buah nanas, kandungan nanas, manfaat buah nanas, manfaat nanas, nanas muda, selai nanas