Tanaman Buah Kawista
Detail Produk Tanaman Buah Kawista
Ciri-ciri Pohon Kawista
Pohon Kawista (Kawis) menyukai daerah kering. Batangnya relatif kecil dan Dapat mencapai tinggi hingga 12 meter dengan cabang dan ranting yang ramping, serta memiliki kebiasaan meluruhkan daunnya. Cabang pohon Kawista (Limonia acidissima) biasanya ditumbuhi duri. Daunnya Beragam berukuran panjang hingga 12 centimeter, dan anak daunnya berhadapan, dua sampai tiga pasang.
Bunga Kawista biasanya bergerombol dengan warna putih atau hijau dan kemerahan. Bunga keluar dari ketiak daun atau terletak di ujung ranting. Buah Kawista berbentuk bulat, berkulit keras dan bersisik, dan berwarna coklat putih. Daging buahnya berbau harum berwarna coklat kehitaman. Buah Kawista yang telah sampai tingkat tertentu masak akan jatuh dengan sendirinya. Karena kulit buahnya yang keras, meskipun jatuh buah ini tidak akan tidak pantas.
Habitat dan Penyebaran Kawista
Pohon Kawista tumbuh di daerah tropis dengan kondisi tanah yang kering. Tumbuhan penghasil buah ini merupakan tanaman dataran rendah yang mampu tumbuh hingga pada ketinggian 400 mdpl.
Kawista tumbuh alami di daerah Sri Lanka, India, Myanmar, dan Indocina, kemudian menyebar hingga ke Malaysia dan Indonesia. Pohon Kawista juga sudah diintrodusir ke Amerika. Di Indonesia, Kawista tumbuh alami di daerah pesisir utara pulau Jawa.
Pemanfaatan Kawista
Di Indonesia pohon Kawista belum banyak dibudidayakan dan sekedar tumbuh alami secara liar di pekarangan dan kebun. Padahal dibeberapa negara seperti Sri Lanka, Kawista telah dibudidayakan bahkan buah Kawista yang diolah menjadi menjadi krim kawista menjadi salah satu komoditas eksport. Buah Kawista dapat dimakan langsung. Atau diolah menjadi berbagai komoditas seperti sirup dan dodol. Selain itu Buah kawista yang matang dipercaya mampu menjadi obat menurunkan panas dan sakit perut, serta dimanfaatkan sebagai tonikum. Kulit batang pohon Kawista dipercaya juga dapat menjadi campuran jamu untuk mengatasi haid yang berlebihan, gangguan hati, mengatasi mual-mual, bahkan untuk mengobati luka akibat gigitan serangga.
Menanam Buah Kawista
Kawista dapat diperbanyak dengan benih, setek akar dan penyambungan. Benih kawista berkecambah 2–3 minggu dalam pembibitan; untuk benih yang telah disimpan beberapa minggu, perkecambahan dapat mencapai 80%. Mata tunas dari ranting tua dapat ditempelkan pada semai, dan dilaporkan menghasilkan pohon kerdil yang dapat berbuah genjah.
Syarat Tumbuh Kawista
Kawista, seperti juga maja dan jenis-jenis dari Feronella Swingle, mampu hidup pada iklim tropik muson atau yang sewaktu-waktu kering. Tanaman ini dapat tumbuh sampai ketinggian 450 m dpl., di Himalaya bagian barat, yaitu di tempat asalnya. Di Malaysia dan Indonesia, pohon kawista terutama dibudidayakan di daerah-daerah pantai. Rupa-rupanya jenis ini toleran terhadap kekeringan dan dapat beradaptasi dengan baik pada tanah yang ringan.
Tags: bonsai kawista, cara membuat bonsai, kawista batu, kawista buah, pohon kawista, sirup kawista