Tanaman membutuhkan sumber nutrisi untuk kebutuhan tumbuh kembangnya agar dapat tumbuh dengan baik. Salah satunya dengan pemberian pupuk. Pemberian pupuk wajib dilakukan secara rutin dan berkala. Jenis pupuk yang digunakanpun beragam. Namun saat ini, banyak orang mulai tertarik menggunakan pupuk organik atau pupuk alami. Menurut mereka, tanaman yang diberikan pupuk organik, hasil panennya menjadi lebih sehat dan bebas residu, mencegah penyebab resistensi pada hama dan yang tidak kalah penting lagi adalah lingkungan di sekitar tanaman jadi tidak rusak.
Akan tetapi, tidak semua pupuk organik memiliki kwalitas yang baik. Jangan sampai salah dalam membeli, karena bisa jadi malah membahayakan tanaman yang anda tanam. Untuk itu anda harus benar-benar teliti sebelum membeli. Jangan ragu untuk bertanya pada penjualnya ya, fruitizen. Berikut adalah tips memilih pupuk organik berkwalitas yang sudah dirangkum oleh Kebun Bibit Buah.
1. Sebelum membeli, ada baiknya anda cermat dalam membaca kemasan pupuk. Bacalah perbandingan karbon dan nitrogennya. Jika perbandingan antara kedua kandungan tersebut antara 10:1 sampai dengan 15:1, maka pupuk tersebut sudah melalui proses pembuatan yang stabil dan sempurna.
2. Ukur derajat keasaman (pH) pupuk yang aman dan berkualitas. Gunakan cara manual, bisa dengan menggunakan kertas lakmus atau alat pengukur pH. Derajat keasaman pupuk yang aman berkisar 6,5—7,5.
3. Penting sekali untuk mencantumkan unsur mikro dan makro pada kemasan pupuk. Hal ini berguna untuk memudahkan anda dalam mengetahui kandungan yabg terdapat di dalam pupuk tersebut.
4. Perhatikan setiap detail komposisi pada kemasan pupuk ya, fruitizen. Pastikan pupuk bebas dari pathogen dan kandungan logam berat. Jika kemasannya tidak menjelaskan banyak informasi tentang pupuk, Anda perlu memerhatikan warna dan tekstur. Pupuk organik yang sudah matang cenderung berwarna lebih gelap dan teksturnya lebih halus. Tidak mengeluarkan aroma yang kurang sedap meskipun pupuk tersebut terbuat dari kotoran ternak.
5. Coba raba atau jumput segenggan pupuk organik tersebut. Lalu bandingkan suhu pupuk dengan suhu ruangan. Jika suhu pupuk lebih tinggi daripada suhu ruangan, bisa dipastikan pupuk tersebut masih dalam tahap fermentasi atau belum melalui proses matang yang stabil dan sempurna dan dapat berefek baik pada tanah apabila diaplikasikan.
Semoga tips dari kami dapat bermanfaat ya, frutizen.
Selamat datang kembali, silahkan login ke akun Anda.
Belum menjadi member? Daftar