Durian identik dengan ukuran pohon yang tinggi atau pohonnya raksasa biasanya baru menunjukkan taringnya atau mulai berbuah. Tapi kali ini ada durian yang lebih cepat berbuahnya yaitu durian montong bawor atau bhineka bawor asal dari banyumas jawa tengah penemunya adalah bapak Sarno Ahmad Darsono.
Aku berukuran besar. Beratku bisa mencapai 15kg. Bila di belah warnaku orens dan kuning mentega. Dagingku tebal seperti kulitku. Bijiku gepeng, tipis, kecil. Rasanya kata orang si manis, bisa membuat perut orang kenyang, sedikit pahit, dan ketagihan. Aku di jual sama petani perkilogram buah, musim ini masih langka yang panen jadi petani membuat harga Rp. 70.000,- perkilogram. akibat dari musim hujan yang tak kunjung reda bunga² kami swlalu berguguran rontak tidak bisa jadi buah. Itulah aku Durian Bawor si montong orens dari banyumas. Dan montong caneey dari banyumas yang warnanya kuning mentega
Penamaan Bawor sendiri tak lepas dari ikon rakyat Banyumas. Bawor adalah sebutan bagi sosok punakawan Bagong, adik dari Petruk. Nama Petruk sendiri sudah ngetop sebagai durian lokal asal Jepara. Nama-nama itu di Jawa Tengah adalah representasi nama rakyat sebagai ‘perlawanan’ nama bangsawan.
Sejarah penemuan Durian Bawor, tak lepas dari nama Sarno Ahmad Darsono. Sarno adalah seorang guru sekolah dasar di Alas Malang, Kemranjen, Banyumas. Sejak lahir Sarno sudah dianugerahi kemampuan naluriah menilai durian.
Sarno menjadikannya nekad memadukan 20 jenis durian lokal dengan teknik okulasi. Waktu tunggu durian hingga berbuah biasanya delapan tahun, ia obsesikan menjadi tiga hingga empat tahun saja.
Untuk mendapatkan hasil buah yang maksimal pemilihan bibit sangat di utamakan, percayakanlah pada kami untuk mendapatkan bibit buah yang berkualitas unggul hub kami di 081226611112 atau 085727777794.
Selamat datang kembali, silahkan login ke akun Anda.
Belum menjadi member? Daftar